LAPORAN KIMIA
“Pencegahan
Korosi Melalui Pendempulan dan Pengecatan”
Oleh :
Alfaza Satria Jalasena (23)
XII IPA3
SMA Negeri Mojoagung Tahun Ajaran 2013/2014
Jl.
Janti 18 Mojoagung Jombang 61482 Telp. (0321) 495 408
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Kimia ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Guru Kimia saya yaitu Bapak Drs. Budi Triono yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Kimia ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Guru Kimia saya yaitu Bapak Drs. Budi Triono yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.
Jombang. 31 Oktober 2015
Alfaza Satria Jalasena
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang 4
1.2 Rumusan
Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 5
2.1 Kajian Pustaka 5
2.2 Hipotesis 6
BAB III PEMBAHASAN DAN
ANALISA DATA 7
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 8
3.2 Alat dan Bahan 8
3.3
Cara Kerja 8
3.4
Hasil Wawancara 9
BAB IV PENUTUP 12
4.1
Simpulan 12
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Korosi
sangat sering kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain korosi
disebut juga dengan karatan. Korosi sendiri umumnya terjadi pada benda-benda
logam seperti besi. Korosi banyak menimbulkan masalah dan kerugian dalam hal
ekonomis maupun material. Jadi korosi ini dikenal sangat merugikan.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat
luas dalam kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya
yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi
akan kehilangan nilai jual dan fungsi
komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan
dari asumsi tersebut, percobaan ini difokuskan dalam upaya pencegahan
terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada besi.
Proses perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai seluruh bagian
dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang terbentuk pada
peristiwa awal korosi akan menjadi katalis (otokatalis) pada peristiwa korosi
selanjutnya.
1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana
Pencegahan Korosi terhadap proses pendempulan ?
1.3Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui Pencegahan korosi terhadap proses pendempulan
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
·
Pengertian
Korosi
Dalam
pengertian umum, Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai
zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi.Padaperistiwa korosi, logam
mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam
umumnya adalah berupa oksida dan karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O,
suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Korosi merupakan proses
elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai
anode, di mana besi mengalami oksidasi.
·
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Korosi
Korosi pada permukaan suatu logam
dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Kontak Langsung logam dengan
H2O dan O2
Korosi
pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi
yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi
apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi tidaklah murni, melainkan mengandung
campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam tersebut. Hal
tersebut menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom
karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai
katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air
sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada
peristiwa korosi. Jika jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak dengan permukaan logam
semakin banyak, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam
tersebut.
2. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam
dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom
logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil
pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas
oksigen pada permukaan logam yang mengakibatkan proses korosi semakin cepat
pula.
3. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam
dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi
tambahan. Konsentrasi elektrolit yang besar dapat meningkatkan laju aliran
elektron sehingga laju korosi meningkat.
4. Temperatur
Temperatur
mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum,
semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik
partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar dan laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang
disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau
mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan
(seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung
(seperti mesin kendaraan bermotor).
5. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam,
yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi
tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e– → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada
katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju
korosi pada permukaan logam semakin besar.
6. Metalurgi
Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar
akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode
yang terkorosi.
Efek Galvanic Coupling
Kemurnian
logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat
pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya perbedaan
potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom
unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian
rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi
oksidasi pada daerah anode.
7. Mikroba
Adanya
koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada
logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam
melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya.
Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi
mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi
sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus
ferroxidans.
2.2 Hipotesis
Ho :korosi dapat dicegah dengan proses
pengecatan
Ha :korosi tidak dapat dicegah dengan proses pengecatan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian
Waktu :
Sabtu, 31 Oktober 2015
Tempat :
Di Bengkel “Harapan Mulya” Desa Ngrimbi
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Ø Kompresor cat
Ø Amplas
Ø Grenda
Ø Serkel
b. Bahan
Ø Cat
Ø Dempul
Ø Amplas
3.3 Cara Kerja
1. Rangkai Besi terbih
dahulu seperti desain yang diinginkan.
2. Grinda besi yang
tujuannya untuk memperhalus permukaan besi.
3. Dempul penghubung antar
besi yang masih berlubang.
4. Keringkan dempulan yang
sudah diberikan.
5. Amplas besi untuk
memperhalus dempulan.
6. Cat besi sebagai cat
dasar.
7. Keringkan sejenak dan
cat lagi sesuai keinginan pelanggan.
8. Keringkan dan proses
pengecatan sudah selesai.
3.4 Hasil
Wawancara
Wawancara
dilakukan pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015 sekitar pukul 10.00 – 12.00. lokasi
wawancara bertempat di Dusun Ngrimbi, Desa Bareng, Kecamatan Mojowarno. Toko
yang kami datangi adalah toko bengkel untuk menggarap pesanan pagar besi serta
rental mobil yang bernama Harapan
Mulya. Yang menjadi narasumber adalah pemilik usaha tersebut yaitu Bapak
Sayudi. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi
semaksimal mungkin tentang proses pendempulan dan pengecatan. Namun, dalam
kegiatan ini kami tidak bertepatan dengan proses pendempulan pagar besinya
sehingga kami hanya dapat infomarsi dari hasil wawancara saja. Dari hasil
wawancara didapatkan informasi sebagai berikut :
1. Jenis
logam apa saja yang dapat dicegah korosinya melalui proses pendempulan dan
pengecatan?
2. Bahan
dan alat apa saja yang digunakan selama proses pendempulan dan pengecatan?
pagar
besi?
3. Bagaimanakah
proses pendempulan dan pengecatan pagar besi tersebut?
4. Logam
apa yang digunakan oleh bapak Sayudi sebagai pelapis dari proses pendempulan
dan pengecatan tersebut?
5. Apakah
membutuhkan tenaga yang professional untuk melakukan proses tersebut?
6. Apakah
ada teknik khusus yang digunakan untuk melakukan proses tersebut?
7. Berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses tersebut?
8. Apakah
satu kali proses pendempulan serta pengecatan dapat membuat logam besi bertahan
dari korosi untuk selamanya?
9. Seberapa
besar tingkat kesulitan untuk melakukan setiap tahapan pendempulan dan
pengecatan?
|
Dari daftar pertanyaan yang telah kami ajukan kepada
narasumber didapatkan informasi yang bersesuaian dengan pertanyaan adalah
sebagai berikut:
1. Segala
jenis besi dapat dicegah korosinya melalui proses pendempulan dan pengecatan.
2.
Bahan
yang digunakan:
- dempul: berfungsi untuk menutupi
lubang-lubang setelah diadakannya pengelasan besi dengan besi galvanis
- obat dempul: bahan campuran untuk
membuat dempul
- bahan pengeras
- besi galvanis: besi anti karat yang
berfungsi untuk menutupi besi biasa dari karatan
- cat besi: berfungsi untuk melapisi
pagar besi
Alat
yang digunakan:
- serale: untuk memotong besi yang akan
dilapisi
- grenda: untuk menghaluskan permukaan
besi yang telah di las
- compressor: untuk pengecatan pagar
besi
- pengelas: untuk menyambungkan besi
dengan besi galvanis
- amplas: untuk menghaluskan permukaan besi yang
telah diberi dempulan
3.
tahap-tahap untuk melakukan proses pendempulan dan pengecatan sebagai berikut:
a. besi diukur dan dipotong sesuai dengan
pesanan pelanggan
b. setelah itu, besi yang telah dipotong
disambung dengan besi galvanis menggunakan pengelas. Besi galvanis bertindak
sebagai pelapis besi biasa agar tidak terjadi korosi
c. setelah melalui proses pengelasan,
selanjutnya sisa las-lasan yang menempel disekitar sambungan diamplas agar
lebih rapi.
d. pada setiap bekas las pasti akan
mengalami lubang sehingga bekas tersebut harus ditutupi menggunakan dempul.
Tujuan pada tahap ini adalah agar air hujandan udara tidak masuk pada besi
sehingga tidak menimbulkan korosi.
e. setelah didempuli setiap sambungan besi
tadi diamplas lagi agar menjadi lebih halus. Pada tahap ini pengelasan
menggunakan grenda
f. kemudian dikeringkan sejenak dan siap
untuk di cat, pengecatan dilakukan 2 kali. Pengecatan pertama untuk warna dasar
dan yang kedua dicat sesuai dengan pemesanan. Pengecatan disini menggunakan
compressor.
|
g. yang
terakhir adalah pemasangan pagar besi pada tempatnya
4.
Pak Sayudi menggunakan besi jenis galvanis untuk melapisi besi biasa agar
mencegah terjadinya korosi. Besi galvanis ini adalah besi yang memang sudah
dilapisi oleh anti karat. Pak Sayudi membeli besi galvanis sudah dalam bentuk
jadi (siap pakai).
5.
Tidak. Menurut pak Sayudi Semua orang pasti bisa melakukannya, kalau sekali
melakukanya memang jelek hasilnya tapi kalau sudah terbiasa maka pasti akan
lebih baik dari sebelumnya. Pendempulan itu mudah dilakukan.
6.
Tidak ada teknik khusus untuk melakukan pendempulan. Menurut pak Sayudi setiap
bengkel pasti bisa melakukannya, tergantung dari telaten dan rapi atau tidaknya
tukang tersebut mengerjakan pendempulan itu saja. Dan untuk pengecatan
pagarnya, menurut pak Sayudi itu mudah untuk dilakukan karena setiap tukang
pasti sudah terbiasa melakukannya.
7.
Tergantung dari pesanan. Besar atau tidaknya volume pagar besi yang diminta
akan mempengaruhi lama pengerjaan pagar besi itu sendiri. Selain itu,
tergantung juga pada banyak atau tidaknya pesanan yang diterima oleh bengkel
pak Sayudi karena beliau juga hanya memiliki 3 orang karyawan di bengkelnya.
Biasanya pak Sayudi bersama 3 karyawannya untuk mengerjakan satu pesanan
memerlukan waktu 1-2 hari.
8.
Tidak. Menurut pak Sayudi satu kali proses pendempulan tidak dapat membuat
pagar besi bertahan dari korosi untuk selamanya. Untuk besi galvanis ini bisa
menahan korosi sampai 5 tahun. Ditambah cat yang melapisi besi galvanis juga
bisa memberi tambahan perlindungan sehingga mungkin bisa bertahan sampai 5
tahun lebih. Setelah itu biasanya akan mulai terserang karatan lagi sehingga
harus melalui poses pendempulan lagi.
9.
Menurut pak Sayudi melakukan proses pendempulan tidaklah sulit, itu tergantung
dari telaten serta rapi atau tidaknya pengerjaan tukang tersebut. Pengecatan
juga mudah untuk dilakukan karena dalam bengkel pak Sayudi menggunakan
compressor sehingga cepat dan rata. Yang sulit dalam proses ini adalah
pemasangan pagar besi pada wadahnya. Karena kita harus bisa memperkirakan
hitungannya agar pagar besi yang telah dibuat pas pada saat pagar besi dipasang
Jadi
proses pendempulan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi pada
pagar besi. Pendempulan disini berarti menutup lubang-lubang bekas hasil
penutupan besi biasa dengan besi galvanis, sehingga mencegah air beserta udara
untuk masuk dan menimbulkan karat pada besi biasa. Sedangkan pengecatan disini
sebagai tambahan pelindung agar besi dapat terlindungi secara maksimal.
BAB IV
PENUTUP.
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah diamati
bahwa maksud untuk melakukan proses pendempulan adalah menutupi lubang-lubang
yang terdapat pada sambungan antar besi agar tidak dimasukki air agar tidak
terjadi karat. Sedangkan tujuan untuk proses pengecatan dua kali pada besi
hampir sama dengan pendempulan yaitu mencegah karat dengan melapisi besi dengan
2 lapisan cat agar tidak mudah terkena air dan angina yang dapat menyebabkan
timbulnya karat pada besi.
EmoticonEmoticon