Kerja Sama Ekonomi Internasional
Untuk memenuhi semua
kebutuhannya, suatu negara perlu bekerja sama dengan negara lain atau perlu
kerja sama ekonomi internasional. Dewasa ini dengan semakin modern kebudayaan
umat manusia di suatu negara, justru semakin tinggi tingkat kebergantungannya
terhadap negara lain. Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerja sama
dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Kerja
sama tersebut dapat terjadi hanya melibatkan dua negara saja maupun lebih.
Dalam lingkup kehidupan bernegara. Saat ini hampir tidak ada negara yang dapat
hidup sendiri. Suatu negara pasti membutuhkan kerja sama ekonomi dengan negara
lain.
1. Kerja Sama Ekonomi
Antarnegara
Kerja sama ekonomi
antarnegara adalah bentuk kerja sama yang timbul dalam rangka memenuhi
kebutuhan negara-negara anggota. Bentuk-bentuk kerja sama antarnegara
sebagai berikut.
- Perdagangan Antarnegara.
Perdagangan antarnegara adalah kerja sama yang melibatkan dua negara atau
lebih untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Pertukaran
Faktor-Faktor Produksi. Sumber
daya produksi setiap negara berbeda-beda. Hal ini menyebabkan tidak
terpenuhinya faktor produksi yang dibutuhkan. Untuk mengatasinya, didatangkan
faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, mesin produksi, peralatan, dan
modal dari negara lain.
- Kerja Sama Bidang Keuangan. Kerja sama dalam bidang
keuangan diakibatkan oleh hubungan dagang antarnegara dan pembayaran atas
pertukaran faktor-faktor produksi. Misalnya, pengusaha Indonesia ingin
mengembangkan usaha, tetapi kekurangan modal. Pengusaha tersebut dapat
meminjam modal dari negara lain.
2.
Faktor-Faktor Pendorong Kerja Sama Ekonomi
Mengapa suatu negara melakukan kerja sama
dengan negara lain? Beberapa faktor yang mendorong kerja sama ekonomi
antarnegara sebagai berikut.
- Terbatasnya Kemampuan Negara
dalam Memproduksi Barangdan Jasa.
Jenis barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk suatu negara sangat
beragam. Di sisi lain, kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan itu
terbatas. Penyebabnya antara lain tidak memiliki sumber daya alam atau
teknologi. Untuk mengatasinya, negara tersebut melakukan perdagangan
dengan negara lain.
- Perbedaan Sumber Daya Alam,
Iklim, dan Sosial Budaya.
Faktor-faktor alami yang dimiliki tiap-tiap negara tidaklah sama.
Contohnya, sumber daya alam, iklim, dan keadaan sosial budaya di Indonesia
berbeda dengan Jepang. Indonesia bisa menghasilkan kayu tropis yang
berdiameter tebal, sedangkan Jepang tidak.
- Tuntutan Era Globalisasi. Era globalisasi menyebabkan
tidak ada satu negara di dunia yang dapat hidup sendiri. Kemajuan
teknologi menyebabkan batas-batas negara seolah menjadi kabur.
Globalisasi harus dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan melalui kerja sama ekonomi.
- Keinginan Membuka Kerja Sama,
Hubungan Politik, dan Dukungan dari Negara Lain.Selain keuntungan yang bersifat ekonomi, kerja sama
didasari faktor nonekonomi. Setiap negara yang berdaulat pasti ingin
membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan negara lain.
- Keinginan Memperoleh Keuntungan
dan Meningkatkan Pendapatan Negara. Setiap kerja sama ekonomi yang
dijalankan Indonesia pada dasarnya dilandasi keinginan untuk memperoleh
keuntungan. Bentuk keuntungan misalnya pemasukan devisa negara dari
kegiatan ekspor. Indonesia tengah menggalakkan ekspor komoditas nonmigas,
misalnya barang-barang kerajinan. Selain devisa, keuntungan dalam kerja
sama juga berupa transfer teknologi dan keahlian dari negara maju.
3.
Tujuan Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi antarnegara memiliki
tujuan sebagai berikut.
- Meningkatkan Ekspor Impor. Untuk memperlancar ekspor
impor, Indonesia bergabung dalam organisasi perdagangan sehingga
mengetahui kebijakan perdagangan antarnegara. Dengan begitu,
Indonesia bisa meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
- Mempercepat Pembangunan
Nasional. Kerja
sama ekonomi antarnegara berguna untuk mendapatkan modal dan bantuan
pembangunan. Kebutuhan dana tersebut disalurkan melalui Bank Pembangunan
Asia, Bank Dunia, atau lembaga keuangan internasional lainnya.
- Membebaskan Negara dari
Keterbelakangan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap
negara berbeda-beda. Kerja sama ini diharapkan mampu mengurangi
ketertinggalan melalui pemberian bantuan berupa modal, teknik, dan sumber
daya manusia yang ahli.
- Mempererat Jalinan Persahabatan
Antarnegara. Keterlibatan
negara-negara di dunia dapat mempererat persahabatan antarnegara di dunia.
Kondisi ini memberikan sinyal positif dalam menjaga persaudaraan antarnegara.
- Memelihara Perdamaian Dunia. Untuk mewujudkan perdamaian
dibutuhkan peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat
terwujud melalui kerja sama ekonomi antarnegara.
4.
Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi
Beberapa hambatan dalam kerja sama ekonomi
antarnegara sebagai berikut.
- Ideologi Negara Berbeda. Perbedaan ideologi dapat
menghambat kerja sama ekonomi antarnegara. Misalnya, Cina yang berideologi
komunis pernah menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat
ini Cina menjadi negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak ada
negara yang menutup diri dari kerja sama ekonomi antarnegara.
- Konflik dan Peperangan. Kondisi politik dan keamanan
suatu negara tidaklah sama. Ada yang kondisinya stabil, tetapi ada yang
sedang goyah akibat konflik di dalam negeri atau peperangan. Kondisi ini
akan menghambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
- Kebijakan Perdagangan yang
Merugikan Negara Lain. Dalam kegiatan ekspor impor,
suatu negara sering menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi
industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Dampak kebijakan ini
juga dapat mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja
sama ekonomi.
- Perbedaan Kepentingan Tiap-Tiap
Negara.Kerja sama dibutuhkan bagi
perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama
antarnegara tiap-tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan
ini& dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
5.
Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
a. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk
kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara
Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan teknik.
b. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama
yang terjalin& antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan.
Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis
geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya ASEAN di wilayah
Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik, dan MEE di wilayah Eropa.
c. Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh
beberapa negara di dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara
Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan Benelux. Di
kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara Indonesia, Malaysia, dan
Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa kerja sama pertumbuhan ekonomi atau
Growth Triangle (IMT-GT).
d. Kerja Sama Antarregional
Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja
sama yang melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa negara
di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa menjalin kerja sama dengan
negara-negara ASEAN.
e. Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja
sama yang melibatkan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah
tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional. Misalnya, WTO,
PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
6. Badan Kerja Sama Ekonomi
a. Badan Kerja Sama Ekonomi Regional
1) ASEAN
Association South of East Asian Nations
(ASEAN) adalah organisasi bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok atas prakarsa Indonesia,
Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Pendirian ASEAN berdasarkan
Deklarasi Bangkok. Tujuan utama ASEAN adalah mengadakan kerja sama dalam bidang
ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara anggota ASEAN. Kerja sama ASEAN
bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama
ASEAN mengarah perdagangan bebas pada tahun 2003 di kawasan Asia Tenggara(ASEAN
Free Trade Area/AFTA). Tujuan AFTA adalah meningkatkan keunggulan kompetitif
produkproduk ASEAN, serta mengurangi tarif guna meningkatkan efisiensi produksi
atas industri perdagangan. Pada tahun 2015 negara-negara anggota ASEAN menginginkan
terbentuknya komunitas ekonomi. Kesepakatan ini diharapkan membawa kawasan Asia
Tenggara menuju pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2015.
2) APEC
Pada bulan November 1989 di
Canberra, Australia, kerja sama ini disebut Asia Pasific
Economic Cooperation (APEC) yang mencakup
Benua Asia, Australia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Tujuannya menjalin
kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata; memperkuat perdagangan
multilateral bagi kepentingan Asia Pasifik serta negara-negara lain; mengurangi
hambatan perdagangan antarnegara; serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Pada
tanggal 5 November 1994 berlangsung KTT II APEC di Bogor, Indonesia yang
menghasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration). APEC mencanangkan perdagangan
bebas pada tahun 2010 untuk negara maju dan tahun 2020 untuk negara berkembang.
3) EEC
European Economic Community (EEC) juga
disebut Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE berdiri pada tahun 1957 di Roma,
Italia atas kesepakatan beberapa negara Eropa Barat. Pada bulan Februari 1992
MEE berubah menjadi Uni Eropa (European Union/EU). Untuk mempererat kerja sama
negara-negara anggota Uni Eropa, mulai tanggal 1 Januari 1999 dikeluarkan mata
uang tunggal, yaitu euro. MEE bertujuan menghilangkan hambatan perdagangan
bebas guna memajukan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Eropa.
b. Badan Kerja Sama Multilateral
1) Bank Dunia
Badan ini berdiri pada tanggal 27 Desember
1945 berdasarkan kesepakatan Konferensi Bretton Woods dan resmi beroperasi pada
tanggal 25 Juni 1946. Pendirian Bank Dunia memiliki tujuan antara lain membantu
perbaikan dan pendanaan pembangunan negara anggota, mempromosikan investasi
swasta asing dengan memberikan jaminan pinjaman yang berkaitan dengan
investasi, serta mempromosikan pinjaman jangka panjang dalam perdagangan
antarnegara dan menyeleksi program penting berkaitan dengan investasi swasta
asing. Dalam menjalankan tugasnya, Bank Dunia memiliki lembaga keuangan sebagai
berikut.
a) IBRD
International Bank for Reconstruction and
Development (IBRD) adalah badan dunia dalam bidang perbankan untuk pembangunan
dan kemajuan negara berkembang. Badan ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945
dan mulai beroperasi tanggal 6 Juni 1946. IBRD memiliki tujuan memberikan
bantuan dalam jangka panjang dan jangka pendek bagi negara yang sedang
membangun, memberi bantuan teknik secara cuma-cuma, serta meningkatkan
perdagangan internasional.
b) IDA
International Development Association (IDA)
atau Asosiasi Pembangunan Internasional adalah badan dunia yang menangani
bidang pembangunan, berdiri pada tanggal 15 September 1960. IDA bertujuan
memajukan pembangunan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan menaikkan
standar hidup negara-negara anggota yang kurang maju. IDA memberikan hibah atau
bantuan untuk melaksanakan pembangunan proyek bagi negara miskin. Misalnya,
proyek air bersih, penanggulangan wabah penyakit, dan mengurangi efek rumah
kaca.
c) MIGA
Multilateral Investment Guarantee Agency
(MIGA) atau Badan Penjamin Investasi Multilateral adalah badan yang didirikan
untuk menjamin investasi modal langsung ke negara-negara berkembang. Investasi
modal memiliki tujuan& mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di negara-negara sedang berkembang. Selain itu, MIGA
juga mempromosikan investasi langsung ke negara-negara yang sedang berkembang.
d) IFC
International Financial Corporation (IFC)
adalah badan dunia dalam bidang keuangan yang memberikan bantuan modal kepada
sektor swasta. Badan ini berdiri pada tahun 1956 dengan tujuan memajukan
pembangunan ekonomi negara-negara berkembang melalui pemberian modal guna
mendorong pertumbuhan sektor swasta, membantu swasta mengalokasikan dana di
pasar uang dunia, serta menyediakan bantuan teknik dan analisis bagi dunia
usaha dan pemerintah.
e) ICSID
International Centre for Settlement of
Investment Disputes (ICSID) atau Asosiasi Internasional untuk Penyelesaian
Perselisihan Investasi atau Internasional dibentuk pada tahun 1966. Badan ini
bertugas untuk menyelesaikan perselisihan investasi atau penanaman modal antara
pemerintah dan negara asing.
2) ADB
Asian Development Bank (ADB) atau Bank
Pembangunan Asia didirikan pada tahun 1966. ADB adalah badan keuangan
pembangunan yang memberikan bantuan bagi negara-negara Asia yang sedang
membangun. Negara yang menjadi anggota ADB terdiri atas negara-negara di
kawasan Asia Pasifik. Badan ini berfungsi memberikan pinjaman dan modal untuk
kemajuan ekonomi dan sosial, memberikan bantuan teknik dan jasa konsultan
pembangunan, mendorong investasi swasta dan modal untuk pembangunan, serta
merespons permintaan bantuan dari negara-negara anggota.
3) IDB
Islamic Development Bank (IDB) adalah badan
dunia yang memberikan bantuan bagi pembangunan ekonomi dan sosial di
negara-negara Islam atau mayoritas penduduknya Islam. IDB didirikan pada
tanggal 23 April 1975.
4) IMF
International Monetary Fund (IMF) merupakan
lembaga keuangan dunia yang menangani masalah keuangan. Masalah-masalah
keuangan yang menjadi wewenang IMF di antaranya inflasi (kenaikan harga) dan
pengangguran yang tinggi, depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang),
devaluasi (kenaikan nilai tukar mata uang) akibat persaingan dagang
antarnegara, defisit neraca pembayaran, serta runtuhnya sistem keuangan dan
perbankan. IMF berdiri berdasarkan konferensi internasional di Bretton Woods,
New Hampshire pada tanggal 1–22 Juli 1944. IMF menyediakan pinjaman untuk
membantu masalah keuangan suatu negara.
- memajukan kerja sama moneter
internasional;
- memberikan kemudahan dalam
perdagangan antarnegara
- mendorong kestabilan
perdagangan;
- menjaga perjanjian dan
menghindari persaingan perdagangan yang tidak sehat;
- menciptakan sistem pembayaran
yang lancar dalam perdagangan antarnegara;
- mendorong pengurangan hambatan
perdagangan antarnegara yang dapat menghambat perdagangan bebas; serta
- meyakinkan negara anggota
dengan menyediakan sumber dana IMF.
5)
ECOSOC
Economic and Social Council (ECOSOC) atau
Dewan Ekonomi dan Sosial adalah badan dunia yang mengurusi masalah ekonomi dan
sosial. Badan ini pertama kali melakukan pertemuan pada tanggal 23 Januari 1946
di London. Badan ini bertugas mengoordinasi pekerjaan ekonomi dan sosial PBB,
menampung isu-isu tentang hak asasi manusia, serta memfasilitasi kerja sama
budaya dan pendidikan internasional. Badan ini membawahi badan-badan khusus PBB
sebagai berikut.
- FAO. Untuk mengurusi masalah
pangan dan pertanian, PBB membentuk badan khusus yang bernama Food
Agricultural& Organization (FAO). Badan khusus ini didirikan pada
tanggal 16 Oktober 1945. FAO memiliki tujuan antara lain memajukan dan
meningkatkan kuantitas dan kualitas bahan makanan, mengurangi bahaya
kelaparan, serta mempromosikan kegiatan pembangunan di perdesaan.
- ILO. International Labour
Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional adalah badan khusus
yang menangani masalah perburuhan. ILO berdiri pada& tanggal 11 April
1919 yang bertujuan mewujudkan perdamaian dengan terciptanya keadilan
sosial, mendorong peningkatan kesejahteraan buruh, serta menciptakan kestabilan
ekonomi dan sosial.
- UNESCO. United Nations
Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO) adalah badan
khusus yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
- WHO. World Health Organization
(WHO) adalah badan khusus yang menangani masalah kesehatan negara-negara
di dunia. Badan ini didirikan pada tanggal 7 April 1948.
6) WTO
World Trade Organization (WTO) atau
Organisasi Perdagangan Dunia adalah badan yang menangani masalah perdagangan
antarnegara. Perdagangan antarnegara diatur atas kesepakatan negara-negara
anggota. WTO berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 di Geneva, Swiss. Sistem
perdagangan bebas telah ada sejak tahun 1947. Pada tahun 1947 terdapat aturan
tentang tarif dan perdagangan dunia, sering disebut dengan General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT). Sejak berdirinya WTO, kesepakatan tentang perdagangan
antarnegara diatur badan tersebut. WTO bertugas menyelesaikan sengketa dagang
di antara negara-negara anggota. Badan ini membuat aturan dalam Understanding
on Rules and Procedures Governing the Settlement of Disputes (DSU). DSU
dilengkapi pengadilan banding bagi negara yang tidak setuju terhadap sanksi
yang diberikan atas keputusan WTO.
7) OPEC
Organization of the
Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah organisasi negara-negara pengekspor
minyak. OPEC berdiri pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Pada
tanggal 1 September 1965 sekretariat OPEC pindah ke Vienna,Austria. Organisasi
ini bertujuan mengatur produksi dan pemasaran minyak di negara anggota sehingga
menghindarkan dari persaingan yang tidak sehat, mengusahakan kestabilan harga
minyak mentah dunia, serta mengefisiensikan produksi minyak mentah guna
memenuhi kebutuhan dunia.
E.
Dampak Kerja Sama Ekonomi bagi Bangsa Indonesia
1. Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi
Dampak positif yang diakibatkan oleh kerja
sama ekonomi bagi Indonesia sebagai berikut.
- Mendorong Proses Pembangunan
Nasional. Proses pembangunan membutuhkan faktor-faktor pendorong, salah
satunya adalah modal. Melalui kerja sama ekonomi, Indonesia bisa
memperoleh pinjaman modal dari negara sahabat dan lembaga ekonomi dunia.
Jenis pinjaman yang banyak dimanfaatkan adalah pinjaman lunak. Pinjaman
ini berbunga rendah& dan jangka waktu pengembalian lama. Pinjaman ini
digunakan untuk membangun infrastruktur ekonomi seperti jalan, jembatan,
dan pembangkit listrik. Setelah dibangun infrastruktur tersebut, kegiatan
ekonomi bisa meningkat. Dengan demikian, kerja sama ekonomi telah
mendorong proses pembangunan di Indonesia.
- Semakin Diakuinya Indonesia
dalam Kancah Pergaulan Dunia. Bangsa Indonesia menjalankan prinsip luar
negeri bebas aktif. Melalui kerja sama ekonomi, Indonesia dapat berperan
aktif dalam pergaulan dunia. Indonesia dapat menyuarakan kepentingan
ekonomi nasional dalam berbagai organisasi dan perundinganperundingan
internasional.
- Memperoleh Keuntungan dari
Spesialisasi Perdagangan. Sebab utama Indonesia melakukan kerja sama
perdagangan dengan negara lain adalah memperoleh keuntungan dan
spesialisasi. Meskipun Indonesia dapat memproduksi barang yang sama
jenisnya, tetapi ada kalanya Indonesia mengimpor karena harganya lebih
murah. Hal ini juga berlaku sebaliknya, yaitu ketika Indonesia mampu
menghasilkan produk dengan harga lebih murah, Indonesia bisa mengekspor ke
negara lain.
- Meningkatnya Devisa Negara.
Kerja sama ekonomi, terutama perdagangan merupakan penyumbang devisa
negara. Devisa diperoleh dari ekspor migas (minyak dan gas) dan nonmigas.
Cadangan devisa yang besar akan memperkuat perekonomian negara.
- Meluasnya Lapangan Kerja. Kerja
sama ekonomi telah berdampak positif pada perluasan lapangan kerja.
Misalnya, melalui investasi langsung (Foreign Direct Investment).
Perusahaan asing yang mendirikan pabrik di Indonesia akan menggunakan
tenaga kerja dari Indonesia. Contoh lain adalah berdirinya usaha-usaha
berbasis ekspor, yaitu usaha kerajinan tangan, mebel, dan kaus tangan yang
bersifat padat karya.
- Memperoleh Transfer Teknologi
Modern dan Pendampingan Teknis. Indonesia melakukan kerja sama dengan
negara maju untuk mendapatkan bantuan teknis dan pendampingan. Misalnya,
dalam proyek pembangunan bendungan, Indonesia meminta bantunan ahli teknik
dari Belanda. Bantuan ini bermanfaat meningkatkan kualitas teknik
bangunan.
2.
Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi
Dampak negatif yang ditimbulkan atas
kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
- Terjadinya
pasar bebas yang mengancam keberadaan industri dalam negeri.
- Potensi
ekonomi terkonsentrasi di negara maju yang dapat menyebabkan perekonomian
negara berkembang menjadi tertinggal.
- Perekonomian
suatu negara menjadi tidak stabil akibat semakin bebasnya arus investasi
swasta.
- dAdanya
keterlibatan pihak asing dalam pengambilan kebijakan dalam negeri yang
dapat mengurangi kemandirian suatu negara.
- Ketergantungan
perekonomian dalam negeri terhadap bantuan atau pinjaman dari luar
negeri.
·
Tidak adanya hambatan dalam kerja sama
ekonomi dapat mendorong masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jati
diri bangsa.
B Peran Indonesia dalam
Kerja Sama Ekonomi Internasional
Indonesia mempunyai banyak peran dalam kerja sama ekonomi
internasional. Indonesia berperan sebagai anggota organisasi kerja sama ekonomi
internasional bahkan ada juga yang perannya sebagai pendiri. Berikut beberapa
contoh organisasi kerja sama ekonomi internasional yang di dalamnya terdapat
Indonesia.
1. Indonesia Ikut Sebagai Pendiri
Indonesia ikut mendirikan Association of South East Asian
Nations (ASEAN). ASEAN adalah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara
yang didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal 7 Januari
1984, Brunei Darussalam bergabung masuk menjadi anggota ASEAN. Pada tahun 1995
Vietnam masuk sebagai anggota yang ke-7. Pada tahun 1997 ada dua negara yang
bergabung
menjadi anggota ASEAN, yaitu Laos dan Myanmar. Pada tahun 1999 Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10. Dalam organisasi ASEAN ini Indonesia berperan sebagai pendiri bersama-sama dengan Filipina, Malaysia, Muangthai dan Singapura.
menjadi anggota ASEAN, yaitu Laos dan Myanmar. Pada tahun 1999 Kamboja masuk menjadi anggota ASEAN yang ke-10. Dalam organisasi ASEAN ini Indonesia berperan sebagai pendiri bersama-sama dengan Filipina, Malaysia, Muangthai dan Singapura.
2. Indonesia Berperan Sebagai Anggota
Indonesia sebagai anggota beberapa
organisasi internasional berikut ini.
a. Indonesia sebagai anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). APEC merupakan wadah kerja sama ekonomi regional negara-negara kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di kota Canberra, Australia pada tahun 1989.
b. Indonesia sebagai anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Organisasi ini berdiri tahun 1960 atas prakarsa Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan Venezuela. Adapun tujuan OPEC sebagai berikut.
1) Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia.
2) Menghindarkan persaingan di antara negara anggota OPEC.
3) Menyediakan kebutuhan minyak dunia.
4) Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962
c. Indonesia menjadi anggota PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa United Nations Organization). PBB memiliki beberapa organisasi ekonomi yang terkait dengan kerja sama internasional antara lain, sebagai berikut.
a. Indonesia sebagai anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). APEC merupakan wadah kerja sama ekonomi regional negara-negara kawasan Asia dan Pasifik. APEC dibentuk di kota Canberra, Australia pada tahun 1989.
b. Indonesia sebagai anggota Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Organisasi ini berdiri tahun 1960 atas prakarsa Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan Venezuela. Adapun tujuan OPEC sebagai berikut.
1) Memberikan perlindungan harga minyak di pasar dunia.
2) Menghindarkan persaingan di antara negara anggota OPEC.
3) Menyediakan kebutuhan minyak dunia.
4) Menghimpun negara-negara penghasil dan pengekspor minyak. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962
c. Indonesia menjadi anggota PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa United Nations Organization). PBB memiliki beberapa organisasi ekonomi yang terkait dengan kerja sama internasional antara lain, sebagai berikut.
·
United Nation Development
Program (UNDP)
UNDP bertujuan memberikan bantuan berupa proyek dalam
pembangunan.
·
Economic and Social Council
(ECOSCOS )
ECOSCOS bertujuan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial dan
pendidikan.
·
(International Labour
Organization (ILO)
ILO bertujuan menyelesaikan masalah perburuhan internasional
dengan tujuan memperbaiki persyaratan kerja dan hidup kaum buruh di dunia.
·
Food and Agriculture
Organization (FAO)
FAO merupakan organisasi pangan dan pertanian seluruh dunia.
FAO bertujuan meningkatkan jumlah persediaan bahan pangan dan produksi
pertanian serta meningkatkan mutunya.
·
World Trade Organization
(WTO)
WTO mengatur arus perdagangan dan menghindari adanya
negara-negara yang merasa dirugikan dari perdagangan tersebut.
·
United Nation Industrial
Development Organization (UNIDO )
UNIDO bertujuan memajukan perkembangan industri di negara-negara
berkembang dengan cara memberikan bantuan teknis berupa program-program latihan
dan informasi.
3.
Indonesia Sebagai Penerima Bantuan
Indonesia menerima bantuan
dari organisasi-organisasi internasional berikut ini.
·
Consultative Group On
Indonesia (CGI)
CGI adalah lembaga pengganti dari IGGI (Inter Govermental
Group on Indonesia). CGI merupakan kelompok negara yang memberikan bantuan
kepada Indonesia. Bantuan tersebut diberikan kepada pemerintah maupun swasta
untuk memantapkan dan memajukan ekonomi Indonesia. Jadi, CGI Indonesia berperan
sebagai penerima bantuan.
·
Asian Development Bank
(ADB)
ADB bertujuan untuk memberikan pinjaman dana dan memberikan
bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang membangun termasuk Indonesia.
Anggota Bank Pembangunan Asia adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh
termasuk Pasifi
·
International Monetary Fund
(IMF)
IMF berdiri pada bulan Juli
1944 di Amerika Serikat. IMF bertujuan sebagai berikut.
1) Sebagai pusat pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional.
2) Memperluas perdagangan internasional.
3) Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang asing.
4) Memberi kepercayaan kepada negara anggota dan.
5) Membantu negara-negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.
1) Sebagai pusat pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional.
2) Memperluas perdagangan internasional.
3) Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang asing.
4) Memberi kepercayaan kepada negara anggota dan.
5) Membantu negara-negara anggota yang mengalami kesulitan keuangan.
EmoticonEmoticon